Thursday 15 December 2016

Menulis (0.1): Kata Pengantar

Ersis Warmansyah Abbas
DAPAT dipastikan, tidak sedikit orang yang berkehendak menulis, bahkan menulis seperti penulis hebat; Imam Ghazali, HAMKA, atau J.K. Rowling. Dapat pula dipastikan, kebanyakan dari mereka tidak mampu mewujudkan. Jangankan menjadi penulis hebat, menyelesaikan tulisan sederhana banyak yang menyerah. Lanjutannya, menulis diformulasikan sebagai lakuan susah, dan menyusahkan.
 
Saya, termasuk yang berkehendak menulis sebagai penulis hebat-hebat tersebut. Tetapi, menyadari kemampuan diri, bahwa saya tidak mungkin mencapai kehebatan tersebut. Tidak mengapa, kehendak ”diturunkan” menjadi penulis ala kadarnya pun jadilah. Lalu, menempatkan diri sebagai penulis pembelajar. Artinya, orang yang terus-menerus belajar menulis, menulis sembari belajar. Menulis ranah belajar.

Posisi demikian menjadikan aktivitas menulis tidak membeban, menyenangkan, dan mengasyikkan. Tepatnya, membangun mindset menulis, menulis bukan menyusahkan, tetapi menyenangkan, mengasyikkan. Sesuatu yang saya kampanyekan; menulis mudah, menulis itu sangat mudah.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang saya buat begitu saja bersamaan dengan tugas saya sebagai peserta program doktoral (S3) Pendidikan IPS di UPI Bandung. Menulis tanpa mengabaikan tugas sebagai mahasiwa, ternyata hasilnya dahsyat.

Betapa tidak. Puluhan buku saya tulis tanpa beban sembari kuliah sejalan dengan meneliti dan menulis disertasi. Ketika membuka file komputer ketika waktu luang, saya kaget, oh ternyata banyak yang telah ditulis, namun belum dijadikan buku untuk diterbitkan. Langsung, disiangi dan jadilah buku ini.

Selamat membaca.

Banjarbaru, 17 Januari 2015.

Share this

0 Comment to "Menulis (0.1): Kata Pengantar"

Post a Comment