Saturday 17 December 2016

Menulis (0.1): Kata Pengantar

Ersis Warmansyah Abbas

MENULIS merupakan aktivitas setiap hari —kalaulah tidak dapat dikatakan aktivitas setiap helaan nafas— setiap orang. Manakala menulis dimaknai sebagai “penuangan” pikiran atau apa yang ada di pikiran —istilah lainnya menulis konvensional— memang dapat dimaknai sebagai sesuatu yang sulit dengan segala ragamnya. Tetapi, manakala menulis dimaknai sebagai lakuan setiap helaan nafas, setiap panca indra meng-input informasi atau pikiran “menggodok” pengetahuan, mindset tentang menulis tentu lebih bermakna.
 
Manakala mata melihat, telinga mendengar, hidung membaui, lidah merasa, atau tangan dan kulit sebagai peraba sesuatu, apalagi ketika pikiran diaktifkan, kita sedang menulis di otak, menyimpannya di memori. Lakuan tersebut, menulis di otak. Sesuatu yang dilakukan setiap saat oleh setiap orang.

Pemaknaan demikian, membangun penyadaran, bahwa menulis merupakan lakuan “biasa-biasa saja”; bukanlah hal susah, apalagi menyusahkan. Kenapa?

Menulis lakuan semua manusia berpikir. Itu pulalah sebabnya, manakala berkehendak memasihkan menulis, perbanyak pengetahuan (di otak) agar mudah diolah menjadi tulisan (konvensional). Kalau pengetahuan di otak cekak, dipastikan siapa pun akan berkesulitan menulis.

Dalam kerangka motivasi, tulisan-tulisan dalam buku ini merupakan ungkapan penyadaran hikmah-hikmah menulis yang ditulis dengan beragam tema. Semangat apungannya menulis bermuatan hikmah-hikmah.

Sebagai editor dengan “sedikit nakal”, saya “memelencengkan” menjadi judul buku, Menulis: Enoy-Enjoy Sajalah. Ya, menulis jangan disusah-susahkan, apalagi menyusahkan. Menulis, ya enjoy sajalah.
 
Selamat membaca.

Banjarbaru, 7 Juni 2015.

Share this

0 Comment to "Menulis (0.1): Kata Pengantar"

Post a Comment