Saturday 17 December 2016

Menulis (6.5): Menulis Menuai Nyaman

Ersis Warmansyah Abbas
KETIKA mengikuti kuliah S2 di Bandung tempo hari, mendidik beberapa mahasiswa menulis. Ketika membuka Materpamur Agency, saya mempercayakan pengelolaan kepada teman-teman di Asrama Surau Awak, Jalan Sersan Badjuri Nomor 8, Bandung. Saya hidup dari honor menulis dan agen media. Bersama Aswir, membangun ERAS FC (Ersis dan Aswir) perintis photokopi di Bandung Utara. Dosen-dosen UPI ada yang masih meledek sebagai Raja Photokopi.
Kini, teman-teman sukses berbisnis, saya tidak boleh tergoda. Paling-paling bercerita tentang bisnis tempo dulu, bercerita bagaimana memaksa mereka pagi-pagi, jam 04.00 ke Cikapundung mengambil aneka media kepada almarhum Pak Rajab, agen besar media.
 
Kami memasok koran untuk IKIP Bandung. Oleh Rektor, Abdul Kadir, dan PR I, Fakry Gafar ditugaskan membuat suplemen lustrum VII IKIP Bandung. Bayarannya, Rp.10 juta. Beasiswa mahasiswa pascasarjana Rp.100 ribu per bulan. Puncak prestasi jurnalistik saya waktu itu.

Ya, merambah Bandung, menjalin persahabatan dengan banyak orang melalui jalan menulis. Saya bekerja di perwakilan HU Pelita Jawa Barat. Menulis dan berbisnis. Kali ini diam-diam ke Bandung untuk S3. Tetapi, gara-gara postingan terus-menerus di FB dan Blog, kehadiran tercium. Mudahan tekad untuk fokus kuliah terpelihara. Banyak teman sukses bisnis rumah makan. Ada yang di percetakan. Adalah Kenedy, yang menjemput ke kos hari ini dan menolong menerbitkan buku-buku saya.

Dibawalah saya ke bos besar, Benny Ilman, pemilik penerbitan besar Bandung. Yap, disepakati sebagai distributor buku-buku untuk Kalimantan. Bachruddin telah siap di Banjarmasin dan sudah disambungkan ke Gramedia Duta Mal dan Gramedia Veteran. Saya tidak ikut-ikutan.

Saya minta satu hal, terbitkan buku-buku saya. Untuk Desember 2009 diterbitkan tiga buku dan Januari 2009 tiga buku. Kalau soal makan, uang saya nampaknya tidak laku. Kenedy yang mentraktir. Ini anak, sejak semula punya semangat hidup, tahan banting. Dia merasakan ‘kejamnya’ saya. Ampun.

Dalam pada itu, Fidly Yarda, pemilik CV Yasuba Dwi Perkasa, bergabung setelah serah terima perehaban FPMIPA UPI. Melalui PT Adikarya Adyatama, dia mengerjakan proyek jalan Setiabudhi-Sukajadi. Kontraknya Rp.1,7 M. Saya dibawa melihat proyek. Sukses kawan.
 
Setelah diantar ke kos, jadi merenung sembari bersyukur. Teman-teman sukses. Ada rencana kami reunian. Edy Saputra yang tengah merampungkan disertasi, kemarin ke kos sembari menghubungan dengan Ari yang sukses di bisnis rumah makan. Duh, asyiknya.
 
Satu hal, mereka mengakui saya ‘suhu’ menulis he he. Ada-ada saja. Di kantor Benny, Buah Batu Bandung, saya diberi tujuh nomor majalah Titian Kaba. Obsesi menerbitkan majalah nasional dihentak.

Di mobil, Kenedy bercerita panjang lebar. Kalaulah tergoda bisnis, melanjutkan penerbitan majalah, mungkin sesuatu yang susah di tolak. Ya Allah Yang Maha Tahu. Hamba berkehendak menyelesaikan S3 dengan cantik. Amin.

Bagaimana menurut Sampeyan?

Share this

0 Comment to "Menulis (6.5): Menulis Menuai Nyaman"

Post a Comment