Tuesday 6 December 2016

Menulis (3.3): Masalah dan Solusi Menulis

Fitria Agustina
Mahasiswa Jurusan BSI UIN Malang

MENULIS merupakan salah satu media untuk mengekspresikan ide-ide atau pun pengalaman yang kita miliki. Kita bisa menyampaikan opini atau mengkritisi tentang keadaan yang sedang terjadi. Juga bisa berbagi pengalaman dan ilmu melalui tulisan. Bahkan mengabadikan momen-momen yang tidak terlupakan. Bentuk tulisan pun bermacam-macam dengan gaya penulisannya masing-masing. Dalam menulis pasti kita menjumpai beberapa hambatan. Mulai dari mati ide, tidak ada waktu, sampai masalah EYD yang masih tidak karu-karuan.

Permasalahan yang pertama yaitu tidak adanya inspirasi atau ide merupakan hal yang krusial dalam menulis. Inspirasi atau ide yang brilian tentu saja akan menghasilkan karya yang bagus. Sebaliknya, apabila kehabisan ide tentu saja berakibat tulisan kita mandek. Ada banyak faktor yang menyebabkan mati ide. Salah satunya, saat sedang suntuk kita akan kesulitan mendapatkan ide. Jika hal ini terjadi sebaiknya rehat sejenak atau lakukan aktivitas lain untuk refreshing. Setelah kepala terasa nyaman pasti ide-ide akan mengalir dengan sendirinya
.
Yang tidak kalah penting adalah masalah waktu. Tidak punya waktu untuk menulis bukanlah alasan untuk tidak menulis. Memang ini bukan perkara mudah untuk diatasi. Sebelum matahari bangun kita sudah bangun duluan. Saat siang terlalu sibuk dengan kegiatan sampai-sampai tidak sempat makan. Ketika malam kita sudah letih dan malas untuk sekadar menuliskan sedikit pengalaman. Seakan-akan menulis itu pekerjaan yang amat sangat berat. Padahal, apabila kita menyisihkan waktu sejenak untuk meluapkan ide-ide cemerlang yang ada di kepala kita untuk dituliskan tentunya masalah seperti ini akan lewat dengan sendirinya. Luangkanlah sedikit waktu dalam sehari atau setidaknya dalam seminggu minimal satu atau dua kali untuk menulis. Jika bisa menulis setiap hari tentu akan jauh lebih baik.

Ada ide, ada waktu, tetapi bingung bagaimana mencurahkannya ke dalam tulisan?

Bisa jadi, penyebabnya, terkendala pada mati ide dan masalah waktu. Namun, untuk sebagian dari kita kesulitan dalam menuangkan gagasan-gagasan dalam bentuk tulisan. Saat mulai menulis kita masih bingung untuk memulai dengan kata apa, kalimat selanjutnya bagaimana dan lain sebagainya. Solusi yang ampuh yaitu banyak-banyak membaca. Dengan banyak membaca kita akan otomatis tahu bentuk dan kerangka tulisan. Dan, dengan bertambahnya frekuensi menulis kita semakin mahir pula kita mengolah kata.

Bukan rahasia umum lagi kalau malas sering hinggap pada diri kita. Malas mencari bahan untuk menulis, malas mengetik, malas mikir dan malas-malas yang lain. Penyakit malas ini telah menjangkit ke semua orang. Kita harus hati-hati karena penyakit kronis ini sangat sulit disembuhkan. Rumah sakit mana pun tidak ada yang bisa mengatasi. Obatnya hanya satu dan tidak bisa dibeli dengan apapun. Niat yang sungguh-sungguh akan mengalahkan rasa malas. Jika niat sudah bulat tidak ada yang bisa menghalangi. Selain itu kesadaran kita akan pentingnya menulis juga menjadi obat tambahan yang manjur.

Kata ejaan pasti tidak asing dalam dunia kepenulisan. Tetapi apakah kita sudah menulis sesuai EYD? Ketika menulis kata apakah huruf yang ditulis huruf kapital atau tidak? Apakah kata-kata yang ditulis diberi spasi atau tidak? Memang seharusnya kita sudah, apalagi kalau kita menulis menggunakanan bahasa Indonesia, bahasa kita. Nyatanya saat kita menulis kita masih bingung dengan ejaan yang benar.

Untuk mengatasi masalah penggunaan EYD yang baik dan benar kita harus mengerti dan memahami fungsi, letak dan cara kepenulisan menurut EYD. Ketika menulis kita harus memberi perhatian khusus kepada penggunaan yang tepat, kapan dan dimana diperlukan titik atau koma. Sesuatu yang kita lupakan. Harap dicatat, lupa memberi satu titik pada bagian yang seharusnya membawa dampak yang besar untuk tulisan kita.

Sejatinya setiap orang membutuhkan sarana untuk mencurahkan isi hati dan kepalanya. Menulis adalah sarana yang sering dipakai. Kesulitan-kesulitan yang ada dalam kepenulisan akan mudah diatasi dengan sering berlatih. Jangan pernah menyerah dengan kesulitan yang ada. Terus berjuang dan tetap semangat adalah kunci menjadi penulis yang luar biasa.

Mari menulis melatih diri.

Share this

0 Comment to "Menulis (3.3): Masalah dan Solusi Menulis"

Post a Comment